Saturday, September 8, 2018

3 Mayor

Sekarang jadi ngerti kenapa residen emosinya up-down,
setelah 3 stase mayor beruntut.

Iya,
saya abis Penyakit Dalam yang folllow up llebih pagi dari matahari terbit 12 minggu nyambung Obgyn.
Di Obgyn pembagiannya ada 3, minggu Bangsal, minggu poli dan minggu VK dan diulangi selama 2 siklus di 12 minggu Obgyn.
Itu artinya, di minggu 5-6 dan minggu 11-12 yang notabene minggu ujian, saya sedang jaga VK.

VK is what? Verlos Kamer, kamar bersalin.
2 minggu karantina di RS, gaboleh pulang, tawafin bagian Obgyn aja muter muter di sana sesekali liat dunia luar pas beli makan, dan itu bener-bener memicu stress.

Dan mamak-mamak lahiran itu hampir selalu malam, pas kita udah bentang kasur mau bobok, telpon berdering, ada buibuk dengan preeklampsia, aterm. HAHA.. alamat ga tidur karena mesti nensi semalaman :'v
Ditambah mau ujian, rasa mau ngamuk aja akutuu :'))

Selesai Obgyn, lanjut Bedah.
Bedah disini aturannya 2 minggu pertama harus jaga SETIAP hari.
Setiap-hari *sengaja diulang biar dramatis.
Kebayang kan abis 2 minggu jadi zombie VK, lanjut jaga ting-ting-ting Bedah.
Artinya 1 bulan saya jaga terus.

Emosi, jangan ditanya betapa ga stabilnya.
Gampang banget tersulut amarah.
Kadang kalau ga bisa marah ke orang ya saya nangis.
Iya nangis menahan lelah wkwk.

Jangan ditanya kantung mata.
I feel like i have no layf.
IGD-OK be layk you can see blood everywhere.

Baru kali ini koas ngerasa lelah selelah lelahnya.
Pengen dipukpuk suami tapi belum nikah ternyata *hilih

But,
Setelah lewat 1 bulan itu, alhamdulillah, akhirnya saya ngerasa waras lagi :D
Kubisa pulang dan bobo di kamar.

Alhamduillah,
meski berat tapi satu demi satu perjuangan terlewati.
Masih harus belajar ngontrol emosi dan manajemen stress karena suatu saat berharap dapat kesempatan sekolah lagi.

Ahamdulillah.

Friday, September 7, 2018

Jangan Lupa Bersyukur


أين المُتحابُّون بجلالي، اليومُ أُظِلُّهم في ظلي يوم لا ظلَّ إلا ظِلي
“Di mana orang-orang yang saling mencintai karena-Ku, maka hari ini aku akan menaungi mereka dengan naungan yang tidak ada naungan kecuali naunganku.” 
(HR. Muslim)

Alhamdulillah,

Allah selalu dekatkan dengan orang-orang baik.
Yang bahkan ketika raga terpisah, sulit untuk bersua, namun manisnya ukhuwah masih terasa.

Bagaimana orang-orang yang bahkan ketika jauh di mata namun masih terasa kebaikannya, dalam ketiadaan raga mereka masih dapat menasehati dan menanyakan kondisi ruhiyyah.

Salah satu nikmat Allah yang tak terukur nilainya adalah Allah dekatkan kita dengan hamba-hamba-Nya yang senantiasa menasehati dalam kebaikan dan kesabaran.

Mari berbenah agar semakin pantas dibersamai oleh lebih banyak lagi orang baik :')


وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ ۖ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا
Dan bersabarlah kamu bersama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi dan di senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya. Dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini. Dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas” 

(Al-Kahfi/18: 28)